Daun teh ternyata tak cuma enak untuk diminum. Tanaman bernama latin Camelia sinensis ini ternyata juga berkhasiat melindungi sel kulit saat terpapar sinar ultraviolet (UV).
Para peneliti di University Hospitals Case Medical Center di Cleveland, Ohio, mengatakan, ekstrak teh hijau yang disemprotkan ke kulit ternyata memperkuat sistem imun (pertahanan) kulit, dan membantunya memerangi efek buruk dari sinar matahari.
Penelitian itu menemukan bahwa polifenol di dalam teh lah yang membuat tanaman ini menjadi begitu berdaya guna, terutama untuk kesehatan kulit manusia.
Polifenol itu diekstrak dari daun teh, dicampur air dan sejumlah zat kimia tertentu, sebelum disemprotkan ke sebagian kecil kulit 10 orang "kelinci percobaan" sukarela untuk penelitian ini. Ke 10 orang itu lalu dijemur di bawah sinar ultraviolet.
Setelah hasilnya diteliti, ternyata, seperti dilansir jurnal Experimental Dermatology, kulit yang disemprot dengan larutan teh tadi mempunyai lapisan pelindung yang membuatnya lebih tahan banting terhadap mutasi sel.
Para peneliti itu kemudian membuat larutan dari teh putih, yakni daun teh yang sama sekali tidak dioksidasi, dan hasilnya menunjukkan kemanjuran yang serupa. Dengan kata lain, apa pun tehnya, polifenol kandungannya.
Penelitian ini membawa harapan baru bagi banyak orang, terutama mereka yang berasal dari negara empat musim. Maklum saja, hangatnya matahari hanya mereka rasakan saat musim panas sehingga mereka gemar mandi sinar matahari saat musim itu. Namun dampak buruknya adalah sel kulit menjadi rusak akibat terkena sinar ultraviolet.
Bukan cuma rusak, tidak sedikit sel rusak itu bermutasi menjadi kanker. Lembaga penelitian kanker di Inggris menyebutkan, dalam satu tahun ada sekitar 10.000 masyarakat Inggris yang terserang melanoma, kanker kulit yang terganas. Jadi, hasil penelitian ini sangat penting bagi mereka. (Warta-Kota)
Selasa, Agustus 04, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar