Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, dirinya selalu berupaya memperhatikan nasib warga negaranya, termasuk kasus model Manohara Odelia Pinot yang mengalami masalah dalam pernikahannya dengan Pangeran Kelantan Malaysia.
"Saya ini hati-hati dalam mencampuri urusan rumah tangga atau keluarga. Jika saudara melakukan perkawinan dan ada masalah, masak presiden intervensi? Kebebasan bagaimana, demokrasi bagaimana? Tetapi karena sudah menjadi isu publik, jangan dikira saya tidak peduli," kata presiden sebelum meninggalkan Jeju, Korea Selatan, Selasa (2/6).
Mengetahui masalah Manohara yang menjadi heboh dalam pemberitaan media infotainment, Presiden pada awal Mei telah meminta Dubes Indonesia di Malaysia, Dai Bachtiar, untuk menyampaikan surat keberatan atau kepedulian pemerintah Indonesia kepada Menlu Malaysia terhadap kasus Manohara itu.
"Saya pesan memang pada menlu dan dubes untuk dikelola dengan baik, tahu batas mana urusan rumah tangga dan mana yang menyangkut soal HAM di mana kita punya ruang untuk ikut masuki wilayah itu," kata Presiden.
Dikatakan Presiden dirinya Senin (6/1) kemarin kembali dilapori mengenai kejadian Manohara yang berhasil melarikan diri ke Indonesia saat berada di Singapura.
"Karena Manohara masih WNI bagaimanapun saya sebagai kepala negara punya kepentingan. Jadi sebetulnya pada tingkat negara dan pemerintah kewajiban kita pada porsi tertentu tetap dijalankan," kata Presiden.
Dijelaskannya, tujuan pemerintah adalah membantu dan melindungi warga negaranya saat mendapat perlakuan yang tidak baik dan kemudian selebihnya dikembalikan kepada urusan pribadi.
"Jangan hanya dilihat dari segi entertainment saja," kata Presiden.(Warta Kota)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar