Sebuah bus Transjakarta yang melintas di Jalan Letjen Suprapto menabrak pejalan kaki hingga tewas, Senin (1/6) pukul 09.45.
Pejalan kaki yang tewas itu adalah Viktor Silaen (74), warga Jalan Sumurbatu, RT 5/7, Kelurahan Sumurbatu, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Sedangkan bus yang menabrak adalah bus Transjakarta dengan nomor polisi B 7473 ZX dan nomor bodi TB 017 yang dikendarai oleh Purita Deswati (45).
Dari informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa kecelakaan itu terjadi saat bus bercat biru tersebut melaju dari Pulogadung ke Harmoni atau tepatnya di koridor II (jurusan Pulogadung-Harmoni).
Saat bus melintas, tiba-tiba Silaen muncul dari Jalan Tanahtinggi 4, Kecamatan Joharbaru, Jakpus. Silaen menyeberang dengan melewati jalur busway. Purita yang mengendarai bus dengan kecepatan sekitar 60 km/jam tidak sempat menghindari kecelakaan tersebut.
Pasalnya menurut Purita, Silaen muncul tiba-tiba. "Saya nggak bisa menghentikan bus, karena dia (Silaen) muncul tiba-tiba dari sela-sela kepadatan kendaraan di jalan dekat jalur busway," tutur Purita.
Meski demikian, sebelum menabrak, Purita berusaha memberitahu Silaen dengan membunyikan klakson beberapa kali. Tetapi bunyi klakson sepertinya tidak terdengar oleh Silaen. Bahkan untuk menghindari kecelakaan Purita membelokkan arah bus ke kanan hingga menabrak pagar pembatas jalan.
Tetapi sayangnya usaha Purita tetap tidak membuahkan hasil baik. Silaen tetap tertabrak bagian depan bus dan tubuhnya masuk ke kolong bus. Akibat kecelakaan itu, Silaen tewas di lokasi kejadian dengan kondisi kepala pecah.
Aparat Lantas Jakpus yang datang ke lokasi kejadian segera membawa tubuh Silaen ke kamar mayat RSCM. Sedangkan Purita dan bus dibawa ke Polda Metro Jaya untuk ditangani lebih lanjut.
Salah seorang keponakan Silaen, Janus, mengatakan bahwa sebelum kejadian itu Silaen usai membeli obat di salah satu apotek di kawasan Tanahtinggi.
Setelah membeli obat untuk sakit diabetesnya Silaen menyeberang jalan untuk kembali ke rumah. Namun lelaki bercucu sepuluh itu malah menjadi korban tabrak bus Transjakarta. "Biasanya sih beliau (Silaen) berangkat ke apotek menggunakan mobilnya, Suzuki Katana. Tetapi nggak tahu kenapa kali ini kok nggak pakai mobil," kata Janus.
Secara terpisah saat dihubungi via ponsel, Kasie Unit Pelayanan Kecelakaan Busway, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kompol Herman Ruswandi mengatakan, sejak dibukanya unit baru ini, pihaknya sudah menangani sebanyak lima kasus kecelakaan yang melibatkan Busway di Jakarta. "Sudah ada lima kasus yang kita tangani. Padahal, unit ini belum ada sebulan dibentuk," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta, Dariyati Asrining Rini tidak dapat dihubungi lantaran sedang berada di luar negeri. "Bu Rini sedang berada di luar negeri mas," kata Heri salah seorang petugas call center BLU Transjakarta.(Warta Kota)
sepertinya kesadaran masyarakat harus ditingkatkan mengenai keberadaan Trans Jakarta. Info info tentang jakarta dapat diperoleh disini
BalasHapus