Korea Utara mengklaim telah sukses menggelar uji coba nuklir keduanya hari ini, Senin 25 Mei. Langkah tersebut dianggap semakin meningkatkan ketegangan di kawasan.
"Kami telah berhasil menggelar uji coba nuklir yang lain, sebagai bagian dari langkah republik untuk memperkuat alat penangkal nuklir," sebut kantor berita KCNA yang dikutip Reuters, Senin (25/5/2009).
Sementara kantor berita Yonhap mengutip sebuah sumber yang mengatakan bahwa Korea Selatan mendeteksi adanya "gempa bumi artifisial" di Korut dengan magnitudo 4,5 dan dirasakan sebelum pukul 09.54 pagi.
Dikutip dari kantor berita Kyodo, juru bicara kepresidenan Korsel, Lee Dong Kwan mengatakan getaran gempa itu dirasakan di Poongkye-ri di Kabupaten Kilju, Provinsi Hamykyuong Utara. Wilayah itu terletak di sebelah timur laut Korut.
Merespons itu, Korsel akan segera menggelar pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional.
Sejumlah analis menilai uji coba tersebut bertujuan untuk memperkuat posisi pemimpin bertangan besi Kim Jong-il di dalam negeri, yang tahun lalu dilaporkan menderita stroke. Kim, yang menggantikan ayahnya untuk menciptakan dinasti komunis pertama di dunia, ingin mengamankan regenerasi kepada salah satu dari tiga putranya.
Pada 29 April lalu, Pyongyang mengancam akan menggelar uji coba nuklir dan menembakkan misil balistik antar-benua, kecuali Dewan Keamanan PBB meminta maaf atas kecamannya terhadap peluncuran roket yang dilakukan 5 April lalu.
Menurut Korut, DK PBB telah salah alamat karena peluncuran di awal bulan lalu itu bukanlah uji coba nuklir, melainkan untuk menempatkan satu satelit di orbit dengan tujuan damai. Namun DK PBB tidak percaya dan memerintahkan diberlakukannya sanksi-sanksi yang lebih ketat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar