Partai pemenang Pemilu legislatif 2004, Golkar, kalah telak dalam Pemilu legislatif 2009. Hasil penghitungan cepat atau quick count menggambarkan Golkar hanya meraih suara 14 persen, jauh di bawah perolehan suara pada tahun 2004, 21,58 persen. Padahal, partai beringin ini menargetkan perolehan suara 30 persen. Apa yang menjadi penyebab keterpurukan ini?
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Soemarsono, seusai rapat evaluasi Partai Golkar pascapemilu legislatif di kediaman dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum Partai Golkar di Jalan Diponegoro, Jakarta, Minggu (12/4) malam, mengungkapkan, ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab kekalahan Partai Golkar sebagaimana dilaporkan para Koordinator Wilayah (Korwil) Partai Golkar.
Pertama, saat ini ada banyak partai politik di Indonesia. Sejumlah pemilih Partai Golkar banyak yang beralih ke partai-partai baru. Kedua, sejumlah fungsionaris partai politik baru itu banyak yang berasal dari Partai Golkar.
Ketiga, citra pemerintahan saat ini dinilai cukup baik oleh rakyat. "Artinya, jika kita bicara pemerintahan, maka Presiden Yudhoyono lah yang dinilai. Jika berbicara Presiden Yudhoyono, berarti berbicara Partai Demokrat," paparnya.
Ditambahkan, meskipun yang dinilai berhasil adalah pemerintah Presiden Yudhoyono dan Wapres Kalla, namun citra di kalangan masyarakat kelas bawah, selalu pada sosok Presiden. "Jangan disamakan pikiran rakyat yang maju dengan pikiran rakyat biasa yang berpikiran asalkan kesejahteran dan keamanan mereka terjamin. Itu sudah cukup," tandas Soemarsono.
Senin, April 13, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar